JAKARTA – Kejahatan social engineering atau soceng semakin marak. Kini terdapat modus baru yakni permintaan untuk memasang aplikasi, yang mengatasnamakan jasa ekspedisi atau kurir pengiriman barang. Modus tersebut bermula ketika pelaku berpura-pura sebagai dan kurir dan mengirimkan berkas atau file ekstensi Android Package Kit APK dan disertai foto paket kepada korban. Kemudian, calon korban akan diminta untuk mengklik dan memasang aplikasi tersebut. Korban kemudian menyetujui hak akses atau permission terhadap aplikasi. Dari sana, data-data pribadi rahasia yang tersimpan dalam ponsel korban bisa dicuri oleh pelaku. Semisal data perbankan seperti kode one-time password OTP. Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Aestika Oryza Gunarto mengimbau agar nasabah dan masyarakat lebih berhati-hati dengan modus kejahatan tersebut. “Nasabah agar selalu waspada terhadap berbagai modus tindak kejahatan social engineering. Kerahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan harus terus dijaga, tidak hanya oleh pihak bank, namun juga oleh nasabah,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat 9/12/2022. Sebelumnya, Ketua Indonesia Cyber Security Forum Ardi Sutedja mengatakan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dalam mengakses informasi ataupun saat bertransaksi. Hal ini agar masyarakat tidak membagikan data pribadi dan perbankan kepada pelaku JugaIni Layanan Jasa Kurir Favorit saat Harbolnas, JNE atau J&T Express?Driver Ojek Online Tuntut Kemenkominfo Revisi Tarif Jasa KurirPelaku Bisnis Jasa Kurir Kompak Atur Strategi Usai BBM Naik Pasalnya, social engineering dapat memengaruhi pikiran korban dengan angin surga’ melalui penawaran hadiah atau menyebarkan teror jika tidak melakukan yang diperintahkan, sehingga akun nasabah bisa terblokir atau terkena denda. “Fenomena angin surga’ kuat sekali dengan janji muluk-muluk. Kelengahan dimanfaatkan untuk menekan secara psikologis, ini yang membuat penipu melakukan arahan dan diikuti korbannya,” ujarnya. Oleh karena itu, nasabah diminta jangan mempercayai jika ada pesan singkat mengatasnamakan perbankan yang meminta untuk membuka tautan link. Perlu diperhatikan bahwa pemberi tautan tersebut merupakan nomor resmi dari bank terkait. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor Mia Chitra Dinisari Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
Waspada Penipuan Modus Kirim Uang dari Luar Negri . 4 November 2020 17:08 Diperbarui: 4 November 2020 17:14 20949 1 0 + Laporkan Konten. Laporkan Akun. Lihat foto Nah, klu kita semakin merespon hal ini mereka akan bilang klu paket kita tertahan di Bea Cukai dengan alasan ini itu , dengan memberikan bukti" palsu atas nama bea cukai ataupun
Beberapa kali kami menerima e-mail seperti dibawah ini yang menanyakan apakah sudah terjadi penipuan? Selamat siang, saya Herxxxx Darxxxxxx, ingin bertanya. Kenapa saya cek resi ini BTJ selalu gagal ya dari kemarin. Nah katanya si penjual sudah mengirimkan dari hari rabu kemarin, pas hari jumatnya tiba² ada yang telfon saya ngakunya dari anggota cargo kilat lion, katanya barang saya itu ilegal setelah dibuka di beacukai setau saya, barang lokal atau dalam negri tidak perlu di cek di beacukai kecuali barang dari luar negri, saya disuruh bayar asuransi sebesar 1 jt kepada yg menelfon tadi, kalo saya tidak bayar maka barang saya pun akan ditahan dan dikirimkan ke pengadilan. Apakah benar seperti itu sistemny? Ataukah saya yang kena tipu? .Tapi kata si penjual memang sudah mengirimkan barang Jika melihat penjelasan dari email tersebut, sudah hampir dipastikan pengirim email baru saja mengalami hal tidak menyenangkan penipuan! Alasan pertama, hanya barang yang dikirim dari luar negeri yang diproses di beacukai untuk menentukan apakah terkena bea masuk atau tidak. Barang yang dikirim dari kota lain atau antarpulau, selama masih dalam wilayah NKRI, tidak diperiksa pihak beacukai. Kedua, nomor resi yang diberikan penjual tidak pernah bisa dilacak tracking karena memang tidak pernah ada barang yang dikirim. Penipu tidak akan pernah mengirim barang sekalipun itu hanya mengirim barang yang tidak sesuai seperti dijanjikan saat jual beli karena data mereka akan terlacak di agen jasa pengiriman. Kecuali jika mereka memberikan data palsu kepada pihak ekspedisi. Ketiga, alasan asuransi/barang ditahan beacukai adalah modus penipuan berikutnya dengan cara menakut-nakuti bahwa barang tidak bisa dikirim jika tidak mentransfer sejumlah uang. Dengan kata lain, penipu tersebut berusaha memeras biasanya via telepon agar ditransfer uang lagi dengan alasan agar bisa mengeluarkan barang dari beacukai. Penipu akan memanfaatkan psikologis anda yang sudah membayar dengan mentransfer sejumlah uang bisa jadi barang mahal agar kembali mentransfer uang dengan cara menakuti/mengancam barang tidak bisa dilanjutkan pengirimannya. Padahal komplotan penipu tersebut, mereka hanya berpura-pura/bersandiwara saja, seolah-olah telah terjadi pengiriman paket barang yang dipesan dan berdalih ada persoalan di beacukai/asuransi untuk kembali menipu anda! Waspada PenipuanAgar kamu tidak menjadi korban penipuan berikutnya ada baiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut 1 Pastikan selalu berbelanja di toko online yang terpercaya. Lihat reputasi penjual seperti dari rating/bintang/ Jika terpaksa harus belanja di medsos seperti di facebook atau instagram, pastikan kembali penjualnya memiliki reputasi yang baik, seperti bukan anonim dan punya cukup testimoni yang Jangan tergiur oleh harga murah. Penipu biasanya beraksi dengan menawarkan barang dengan harga super miring, bisa setengah bahkan sepertiga dari harga aslinya. Jika harganya murah sekali, padahal barang bermerek misalnya, kamu patut curiga itu Periksa nomor rekening penjual seperti menggunakan website untuk memeriksa jejak yang tidak baik dari pemilik rekening Jika ada opsi bayar di tempat COD saat belanja online, ambil pilihan tersebut untuk menghindari kemungkinan tindak nomor resi yang diberikan penjual tidak pernah bisa dicek, kemudian ada orang menelpon yang mengaku dari pihak ekspedisi pengiriman/beacukai meminta ditransfer sejumlah uang, hal tersebut menjadi indikasi kuat anda sudah tertipu. Jangan layani permintaannya! Semoga sedikit penjelasan ringkas ini bisa menghindarkan Anda dari aksi penipuan. Selalu berhati-hati saat belanja online! Jika Anda mengalami kesulitan saat cek nomor resi atau belum berhasil melacak paket, kabarkan kepada kami dengan klik tombol tanya. Tanya Sekarang -> Memangberapa sih biaya asuransi pengiriman barang yang ditanggungkan oleh JNE itu? Sangat murah yaitu hanya 0,2% dari nilai barang yang kamu beli + biaya administrasi Rp5.000,-. Kalau saja kamu ditagih dari seseorang (oknum) yang mengatasnamakan JNE dengan angka ratusan ribu rupiah, maka kamu patut sekali untuk mencurigainya. Penjelasan Beredar di aplikasi percakapan WhatsApp, tangkapan layar isi chat yang diklaim berasal dari pihak JNE Bandung kepada konsumen. Dalam percakapan tersebut, pihak JNE Bandung menginformasikan kepada konsumen untuk segera membayar asuransi paket yang dikirim dari luar negeri. Apabila tidak membayar akan dianggap pengiriman ilegal dan bisa bermasalah secara informasi tersebut tidak benar alias hoaks. Pihak JNE melalui akun Instagram resminya jne_bdg, mengimbau agar lebih berhati-hati dan waspada terhadap informasi yang mengatasnamakan JNE, serta menegaskan untuk tidak langsung percaya dengan penipuan yang membuka lowongan pekerjaan, menjanjikan hadiah, atau kiriman barang elektronik dengan bukti resi yang tidak valid. Pihak JNE juga menyampaikan bahwa informasi resmi dapat diakses melalui media sosial resmi JNE, website atau menghubungi nomor telepon JNE Bandung di 022 HOAKSLink counter TASIKMALAYA Sebuah toko modern Tasco Mart Tasikmalaya di Jalan Ibrahim Adjie Indihiang, Kota Tasikmalaya, dibobol maling pada Senin (1/8/2022) dini hari. Pelaku yang beraksi seorang diri ini menjebol atap bangunan untuk masuk ke dalam toko. Atas aksinya, uang tunai sebesar Rp 33 juta di brankas kasir dan 15 slop rokok berbagai Skip to content Kalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikel Home » Berita » Awas! Muncul Modus Penipuan Pengiriman Paket Dibaca Normal 10 Menit Awas! Muncul Modus Penipuan Pengiriman Paket Sobat Finansialku yang sering membeli berbelanja online, kamu perlu waspada karena kini muncul modus penipuan pengiriman paket. Kira-kira seperti apa aksi si pelaku? Yuk, simak informasi selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini! Waspadai Modus Penipuan Pengiriman PaketPenipuan Melalui Chat WhatsAppFile Ekstensi yang Diduga MalwarePelaku dapat Mencuri OTPCara Pencegahan untuk AntisipasiYuk, Tingkatkan Kewaspadaan Waspadai Modus Penipuan Pengiriman Paket Baru-baru ini dunia maya tengah heboh dengan adanya modus baru penipuan. Kali ini modus penipuan tersebut berkedok pengiriman paket. Penipuan ini termasuk ke dalam kejahatan siber. Pasalnya pelaku dapat melakukan pembobolan terhadap rekening korban. Hal ini terkuak dari unggahan salah satu warga. Di akun Instagram pribadinya, akun menjelaskan modus kejahatan ini. Kemudian unggahan tersebut dengan cepat menyebar ke berbagai sosial media lainnya, termasuk Twitter. Berikut ini unggahannya. Penipuan Melalui Chat WhatsApp Dalam menjalankan aksinya ini, pelaku mengirimkan pesan melalui aplikasi instant messaging, WhatsApp. Layaknya kurir pada umumnya, pelaku menanyakan perihal paket yang mengatasnamakan korban. Akan tetapi di dalam chat tersebut, pelaku mengirimkan file APK kepada korban yang bertuliskan “Foto Paket” Tentu saja korban yang tidak tahu akan men-download file APK tersebut untuk mengetahui paket tersebut. Akan tetapi setelah melakukan download, tanpa sepengetahuan pihak korban, saldo yang terdapat di rekening m-banking tiba-tiba ludes. Padahal korban tidak menjalankan atau membuka aplikasi apa pun. Masih di postingannya, si pengirim juga mengaku bahwa ada 6 orang yang ternyata menjadi korban kejahatan siber ini. “Dari 6 korban yang DM saya, semua menyatakan setelah APK tersebut terinstal, tidak ada perintah dari pelaku untuk mengisi apa pun. Tiba-tiba nerima notif SMS saldo keluar,” ujar si penulis, melansir 05/12. [Baca Juga Waspada Kejahatan Scam, Begini Cara Mengatasinya!] File Ekstensi yang Diduga Malware Berkaca dari kasus ini, file ekstensi APK yang penipu tersebut kirimkan kepada korban yakni berupa malware Remote Administrator Tool RAT. Lantas apa itu Remote Administrator Tool alias RAT? RAT merupakan sebuah tools yang dapat mengendalikan sebuah perangkat dari jarak jauh apabila alat tersebut telah ter-install. Tentu saja tools ini dapat digunakan oleh hacker atau pihak tidak bertanggung jawab untuk melancarkan kejahatan kepada para korbannya. Alhasil semua aplikasi yang terdapat di dalam perangkat berada di bawah kendali pelaku. Pelaku dapat Mencuri OTP Kepada konsultan keamanan siber Alfons Tanujaya menyampaikan pendapatnya terkait modus penipuan pengiriman paket ini. Menurutnya modus serupa pernah terjadi sebelumnya. Akan tetapi yang membedakan adalah, pelaku mengatasnamakan perusahaan jasa pengiriman sehingga membuat korban terkecoh. “Itu penipunya hanya mengubah tema socengnya rekayasa sosial, kalau kemarin apps-nya untuk lacak paket, kalau yang sekarang apps-nya untuk melihat gambar paket,” ujar Alfons kepada Tujuan pelaku mengirimkan kode APK tersebut ialah untuk memperoleh One Time Password alias kode OTP. Biasanya kode OTP tersebut akan dikirimkan via SMS. Kemudian korban akan mengklik file yang pelaku kirimkan. Umumnya korban akan terkecoh sebab tampilan interface yang menampilkan layaknya salah satu jasa pengiriman. Padahal aplikasi tersebut adalah program SMS forwarder atau SMS to Telegram. “Aplikasi ini berguna untuk membantu pengguna ponsel membaca SMS-nya di aplikasi Telegram dan bisa digunakan untuk otomasi pendukung aplikasi lain,” tambahnya. Cara Pencegahan untuk Antisipasi Lantas apa yang harus kita lakukan supaya terhindari dari kejahatan ini? Alfons sendiri memberikan beberapa tips pencegahan sebagai antisipasi dari modus kejahatan ini. Berikut beberapa di antaranya. Jangan install aplikasi apa pun di luar PlayStore maupun AppStore Jangan memberikan akses baca atau kirim SMS ke aplikasi yang tidak kamu ketahui. Kamu perlu memantau dengan seksama aplikasi yang dapat mengakses SMS serta hapus aplikasi yang tidak esensial. Segera reset dan hapus m-banking jika kamu menemukan aplikasi pencuri SMS. [Baca Juga Jenis-Jenis Penipuan yang Ada di Indonesia, Hati-Hati Ya!] Yuk, Tingkatkan Kewaspadaan Kini ada banyak sekali cara bagi pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya. Apalagi modus mereka ikut bertransformasi mengikuti kemajuan teknologi dan digitalisasi. Modus kejahatan tersebut semakin tersusun rapi hingga para korban tidak mampu membedakan mana orang yang berniat jahat dan mana yang bukan. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kewaspadaan dengan tidak sembarang mengunduh aplikasi yang tidak jelas keamanannya. Selalu cross check dan cari informasi lebih terhadap aplikasi yang kamu pasang di handphone supaya tidak terjadi kebocoran data. Selain waspada kebocoran data, kamu juga harus waspada terhadap kebocoran keuangan, salah satunya kebiasaan boros dalam berbelanja online. Kebocoran keuangan bisa terjadi karena kita tidak membuat anggaran dengan baik. Alhasil uang yang kita belanjakan tidak terkontrol dan habis entah ke mana. Untuk mencegah hal itu, yuk mulai membuat anggaran keuangan kita sendiri. Caranya, kamu bisa gunakan aplikasi Finansialku dengan berbagai fitur keuangan yang tersedia. Coba sekarang! Jika kamu memiliki pertanyaan ataupun membutuhkan saran-saran seputar keuangan lainnya langsung saja konsultasikan melalui aplikasi Finansialku atau buat janji via WhatsApp melalui nomor 0813-1646-8488. Itulah informasi modus penipuan pengiriman paket. Lantas apa tanggapanmu mengenai informasi ini? Jangan segan untuk menuliskannya di kolom komentar ya! Editor Ratna Sri H. Sumber Referensi Diva Lufiana Putri. 05 Desember 2022. Viral, Unggahan Penipuan Modus Kurir Paket, Saldo Rekening Bisa Ludes. – Muhammad Idris. 30 November 2022. Rekrutmen Besar-besaran di 30 BUMN Siap Dibuka, Pantau Infonya. – M. Alfathan Rahman, seorang blogger yang memiliki latar belakang pendidikan S1 Program Studi Kimia, UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Memiliki hobi membaca dan menulis untuk mendapatkan wawasan, karena “Kejayaan Bisa Dimulai Dari Goresan Tinta.” Related Posts Page load link Go to Top- Ramai soal modus penipuan baru via WhatsApp yang mengatasnamakan kurir paket. Pengirim berpura-pura menanyakan data penerima paket disertai dengan file format APK yang diminta untuk diklik. Penipuan jenis ini disebutkan bisa membobol isi rekening korban pengguna mobile banking atau m-Banking sehingga saldo korbannya bisa langsung ludes. Unggahan soal penipuan modus kurir paket ini pertama kali dibuat oleh akun Instagram pada Rabu 30/11/2022. Baca juga Viral, Unggahan Penipuan Modus Kurir Paket, Saldo Rekening Bisa Ludes Berpura-pura sebagai kurir paket Pada modus ini, pelaku berpura-pura sebagai kurir dan mengirimkan file dengan ekstensi APK bertuliskan foto paket kepada korban. Pengunggah menuliskan, korban terlanjur mengunduh file tersebut. Akibatnya, tanpa sepengetahuan korban, saldo m-Banking pun ludes. Korban mengaku tidak pernah menjalankan atau membuka aplikasi apa pun. Korban juga mengatakan bahwa tidak ada perintah untuk mengisi user ID atau kata sandi pada situs lain. "Dari 6 korban yang DM saya, semua menyatakan setelah APK tersebut terinstal, tidak ada perintah dari pelaku untuk mengisi apa pun. Tiba-tiba nerima notif SMS saldo keluar," ujar pengunggah bernama Evan, saat dikonfirmasi Senin 5/12/2022. Dia menduga, kemungkinan besar file ekstensi APK tersebut adalah jenis malware Remote Administrator Tool RAT. Malware RAT bekerja mengendalikan ponsel korban dari jarak jauh dan beroperasi dari balik begitu, pelaku berhasil menguasai ponsel korban dan dengan mudah dapat mengakses aplikasi keuangan seperti m-Banking maupun internet banking tanpa diketahui. "Hingga akhirnya menguras saldo korban," tambah Evan dalam unggahannya. Baca juga Viral, Unggahan soal Dugaan Modus Penipuan via Pengecekan Resi Format APK, Ini Kata J&T Penjelasan ahli keamanan siber Konsultan Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menjelaskan, modus serupa pernah terjadi beberapa waktu lalu. Perbedaan hanya terletak pada penipu yang mengirimkan file dengan nama aplikasi salah satu jasa ekspedisi. "Itu penipunya hanya mengubah tema socengnya rekayasa sosial, kalau kemarin apps-nya untuk lacak paket, kalau yang sekarang apps-nya untuk melihat gambar paket," ujar Alfons kepada Senin 5/12/2022. Alfons menuturkan, modus penipuan ini bertujuan mencuri One-Time Password atau OTP yang biasa dikirim melalui SMS. Saat korban mengklik file dari pelaku, file tersebut akan terinstal dan memiliki tampilan meyakinkan seperti salah satu jasa ekspedisi. Padahal aplikasi tersebut merupakan program SMS forwarder atau SMS to Telegram. Aplikasi SMS to Telegram sendiri bukanlah aplikasi jahat dan banyak tersedia di Play Store. "Aplikasi ini berguna untuk membantu pengguna ponsel membaca SMS-nya di aplikasi Telegram dan bisa digunakan untuk otomasi pendukung aplikasi lain," jelas Alfons. Baca juga Viral Akun WhatsApp Dibajak Bermodus Kode OTP, Ini Cara MenghindarinyakVmCOI1.